Counter-Strike adalah salah satu seri game yang paling lama berjalan, dengan sejarah lebih dari 25 tahun. Ini telah menjadi standar emas bagi penembak kompetitif selama lebih dari dua dekade. Dan jika ada persaingan, akan selalu ada pihak yang tergoda untuk melanggar atau langsung melanggar peraturan. Hari ini, Blog CS.MONEY membahas beberapa individu paling terkenal dalam sejarah Counter-Strike.
Ngomong-ngomong, kami mengadakan undian dengan hadiah luar biasa! Klik spanduk, selesaikan tugas Battle Pass, dan tingkatkan peluang Anda untuk mendapatkan skin fantastis gratis!
Larangan VAC: Hovik “KQLY” Tovmassian
Salah satu skandal kecurangan yang paling terkenal, jika bukan yang paling terkenal, melibatkan Hovik “KQLY” Tovmassian. Setelah rilis Counter-Strike: Serangan Global pada tahun 2012, KQLY adalah salah satu pemain Prancis yang paling menjanjikan. Keahlian luar biasa, tim papan atas, dan dua penampilan semifinal Major—tetapi ada satu masalah besar. Pada bulan November 2014, KQLY menerima larangan VAC, yang menurutnya sendiri “pantas”.
Larangan KQLY tidak hanya membuat kariernya terhenti tetapi juga membuat timnya, Titan eSports, tersingkir di DreamHack Winter 2014. Pada saat larangan tersebut, KQLY bermain untuk Titan, yang dianggap sebagai pesaing kuat.
Larangan VAC: Gordon “Sf” Giry
Sekitar waktu yang sama dengan KQLY, pemain Prancis lainnya, Gordon “Sf” Giry, ditangkap oleh sistem anti-cheat Valve. Situasinya sangat mirip—kedua pemain sebelumnya pernah bermain di babak playoff Major, dan tim mereka menjadi penantang gelar sepanjang musim. Konsekuensi dari pelarangan Sf juga hampir sama.
Setelah menerima kartu merah dari Valve, Sf meninggalkan karir bermainnya. Timnya, Epsilon eSports, didiskualifikasi dari DreamHack Winter 2014, sama seperti Titan.
Joel “emilio” Mako: Larangan VAC Saat Pertandingan
Larangan VAC penting lainnya terjadi pada musim gugur tahun 2014. Joel “emilio” Mako, yang saat itu bermain untuk Team Property, menerima larangan selama pertandingan langsung melawan HellRaisers. Anehnya, hal ini tidak menandai akhir karier emilio. Ia terus bermain aktif untuk tim bernama Dreamchasers.
Tiga larangan keras pada musim gugur tahun 2014 memicu perbincangan tentang profesionalisme dalam kompetisi tersebut CS: PERGI pemandangan. Hal ini juga menyebabkan musim “perburuan penyihir” yang singkat, bahkan dengan pemain terkenal seperti:
- Fabien “kioShiMa” Fiey;
- Robin “flusha” Rönnquist;
- Jesper “JW” Wecksell;
- dan lainnya dituduh tidak jujur.
Selain itu, gelombang skandal ini secara signifikan merusak kepercayaan terhadap sistem VAC—masalah yang masih dihadapi oleh komunitas CS hingga saat ini.
KODE PROMO BATTLE PASS: LYYEUNB3
Nikhil “Forsaken” Kumawat dan Word.exe yang terkenal
Sedangkan skandal sebelumnya terjadi pada masa-masa awal kompetitif CS: PERGI dan terutama melibatkan pemain Eropa, insiden “word.exe” dengan Forsaken terjadi jauh kemudian dan memiliki konsekuensi yang jauh lebih besar. Mari kita rekap situasi secara singkat.
Pada tahun 2018, OpTic Gaming, salah satu organisasi terbesar di dunia, memutuskan untuk memasuki kancah India. Mereka membentuk OpTic India dan menandatangani kontrak dengan lima pemain menjanjikan.
Dalam beberapa bulan setelah pembentukan tim, sebuah skandal besar meletus. Selama pertandingan langsung, admin menangkap basah Nikhil “Forsaken” Kumawat. Mereka menemukan bot pemicu di PC-nya dengan nama yang tidak imajinatif “word.exe.” Nama cheat tersebut dengan cepat menjadi meme.
OpTic Gaming dengan cepat mengakhiri tidak hanya kontrak Forsaken tetapi juga empat pemain lainnya, yang secara efektif membubarkan tim. Insiden ini sangat menghambat perkembangan dunia profesional India.
Nicolai “THE DOG” Petersen dan bug kepelatihan
Skandal kelima dan paling signifikan dalam cerita hari ini tidak berhubungan langsung dengan cheat. Ini melibatkan Nicolai “HUNDEN” Petersen, mantan pelatih Heroic, dan penyalahgunaan bug kepelatihan yang terkenal itu.
Pada bulan September 2020, HUNDEN menerima larangan satu tahun dari ESIC karena mengeksploitasi bug pelatihan. Dia bukan satu-satunya pelatih yang ketahuan menggunakannya, tapi ceritanya tidak berakhir di situ.
Setahun kemudian, HUNDEN kembali menjadi sorotan. Kali ini, ia dituding membocorkan pedoman timnya. Tuduhan itu terbukti benar, dan dia mendapat larangan bermain selama dua tahun. Meski begitu, HUNDEN tetap melanjutkan karir kepelatihannya, meski dengan reputasi yang ternoda, kecil kemungkinannya dia akan pernah bekerja dengan tim papan atas lagi.
Gaming Center
Gaming center adalah sebuah tempat atau fasilitas yang menyediakan berbagai perangkat dan layanan untuk bermain video game, baik di PC, konsol, maupun mesin arcade. Gaming center ini bisa dikunjungi oleh siapa saja yang ingin bermain game secara individu atau bersama teman-teman. Beberapa gaming center juga sering digunakan sebagai lokasi turnamen game atau esports.
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.